Peningkatan pemanfaatan EBT di Filipina merupakan strategi jitu pemerintah Filipina, karena peningkatan penggunaan energi panas bumi dan sumber daya air dapat mengurangi ketergantungan negara terhadap BBM yang diimpor. Pengadaan listrik di pedesaan di Filipina diupayakan dengan cara memanfaatkan tenaga surya, mikro-hidro, angin dan biomassa.
Pemanfaatan EBT yang hendak dicapai adalah 40% dari kebutuhan listrik negara. Per 31 Okt 2015, Departemen Energi Filipina telah menyetujui 616 proyek ET. Sementara, PLTA mendapatkan porsi terbesar dari sisi proyek dan kapasitas (344 proyek) 7,39GW. PLTS sebanyak 105 proyek (kapasitas 2,55GW) biomassa 65 proyek (255MW), PLTB 52 proyek (3,35GW), PLTP 46 proyek (750MW), dan PLTGLaut 7 proyek (26MW).
Langkah yang ditempuh adalah melalui slogan : (i) Jadikan Filipina produsen energi panas bumi no.1 di dunia; (ii) Jadikan Filipina produsen energi angin no.1 di Asia Tenggara; (iii) Gandakan kapasitas hidro; (iv) Kembangkan energi biomassa, surya, dan energi laut hingga 250 MW.
Langkah yang ditempuh adalah melalui slogan : (i) Jadikan Filipina produsen energi panas bumi no.1 di dunia; (ii) Jadikan Filipina produsen energi angin no.1 di Asia Tenggara; (iii) Gandakan kapasitas hidro; (iv) Kembangkan energi biomassa, surya, dan energi laut hingga 250 MW.
Tahun 2014, DoE Filipina mencatat bahwa di kep. Palawan proyek 25,08 MW telah dimenangkan yang sebagian besar adalah PLTS dan PLTA. Misalnya PLTS Puerto Princes 10 MW dimenangkan oleh Enfinity Philippines Renewable Resources Inc. Di Pulau Mindoro: 189,3 MW, yang terbesar adalah PLTBayu Puerto Galera 48 MW. Kemudian 47,1 MW ET lainnya dan 151,2MW PLT Biomassa.
Tahun 1967 pemerintah Filipina mengesahkan UU Panas Bumi. Setahun kemudian, ditemukan sumber panas bumi oleh Tiwiby COMVOL. Tahun 1969 COMVOL menghasilkan uap hingga mampu menggerakkan turbo-generator dan menghasilkan listrik. Tahun 1970 COMVOL-NSDB menuntaskan studi riset awal di Tiwi, sesudah itu potensi lapangan panas bumi lainnya ditemukan.
Listrik yang diproduksi oleh energi panas bumi (PLTP) di Filipina ternyata lebih murah dibandingkan dengan listrik yang diproduksi oleh gas alam dan batubara, bahkan lebih murah dari PLTA.
Potensi: 4.500 MW. Kapasitas tambahan yang potential: 1200 MW.
PLTP (Pembangkit Listrik tenaga Panas bumi) Filipina berada di pulau Luzon, Mindanao, dan Leyte dengan kapasitas terpasang hingga tahun 2009 sebesar 2.027 MW. Kapasitas itu ditargetkan akan terus bertambah hingga 3.097 MW pada tahun 2030.
Saat ini terdapat 8 lapangan panas bumi, yaitu PLTP Makban (Makiling-Banahaw) (426-480 MWe) Brgy. Bitin, Teluk Laguna (1996), Tiwi (275-330 MWe) Tiwi, Albay (1979), Tongonan-1 (112,5 MWe, direhab oleh Green Core), Leyte (606-701 MWe) Ormoc, provinsi Leyte (1996), Palinpinon (195 MWe, direhab oleh Green Core) Valencia, Negros Oriental (1995), Bacon-Manito (152 MWe) Bacon (direhab oleh Bacman; th 2014 direhab-ulang dan dibeli EDC), Sorsogon (1998-2014), Mt Apo/Mindanao (108 MWe) Kidapawan, North Cotabato, dan Northern Negros (49 MWe) NW Gunung Kanlaon. Kapasitas terpasang itu menyumbang energi listrik 27% terhadap total produksi listrik negara, dan menjadi negara kedua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dalam pemanfaatan energi panas bumi (Indonesia ketiga terbesar dunia).
- Ada 4 Proyek sedang berjalan: 20-40 MW Amacan, di bukit Compostela oleh Guidance Management Corp (GMC); 20-40 MW Biliran oleh Biliran Geothermal Inc.; 20-40 MW Mabini di Batangas oleh Basic Energy Corp; 60 MW Kalinga oleh Aragon Power & Energy Corp. dan GMC.
- Agustus 2010, telah ditawarkan 19 PLTP (total 620 MW) dengan dana USD 2,5 milyar (investasi Suasta), 10 di antaranya telah dikonfirmasikan, sisanya sedang dibicarakan dengan perusahaan lainnya. Pengembang Geysir Green Energy dan Energy Development Corp. (EDC), kontraktor panas bumi Filipina terbesar, disebut-sebut berada di antara para penawar pada 19 kontrak tersebut.
- PLTP Maibarara 20 MW dikelola oleh MGI (Maibarara Geothermal Inc) di gunung Makiling, Batangas, telah disetujui oleh DoE Filipina dan diharapkan beroperasi th 2013. PLTP ini ditingkatkan 10 MW (beroperasi awal 2016) sehingga menjadi 30 MW (tambah 25jutaUSD), yang kelak akan ditambah lagi 10 MW.
- PLTP Nasulo 20 MW oleh EDC di Visayas diharapkan beroperasi th 2013, dan PLTP Mindanao-3/Mt Apo 50 MW di Mindanao diharapkan beroperasi th 2014.
- PLTP 40 MW di Mindoro dikelola oleh EPI (Emerging Power Inc), terdiri atas Occidental Mindoro (20MW, th 2015) dam Oriental Mindoro (20MW th 2016).
Potensi teknis: 70.000 MW.
Saat ini ada 30 unit kincir angin setinggi 60 m sepanjang pantai di teluk Bangui, Ilocos Vorte yang dibuat oleh perusahaan Vestas dengan kapasitas 25 MW (maks 33 MW oleh Northwind Power) kompleks ladang angin pertama di Asia Tenggara; Ada tambahan 8 MW pada proyek fase II.
Lokasi teridentifikasi: Batanes dan pulau Babuyan; Ujung Barat laut Luzon (Bangui, Ilocos Norte); pesisir Timur dari Luzon Utara ke Selatan hingga Samar; Koridor angin antara Luzon dan Mindoro; Antara Mindoro dan Panay. Tempat lain adalah Leyte, Negros, Cebu, Palawan Utara, Selatan), dan Timur Mindanao (Timur, Utara, Barat), Bohol, Basilan, Sulu dan Tawi-Tawi.
- Ada 6 Proyek tambahan: 2 tempat di Ilocos Norte oleh Energy Development Corp, 2 tempat di Ilocos Norte oleh Northern Luzon UPC Asia Corp; 1 tempat di Negros Occidental, dan 1 tempat di Negros Oriental oleh Constellation Energy Corp.
- Tahun 2014, PLTBayu dibangun oleh pemerintah dengan target perkiraan total kapasitas 557 MW (333 MW di Segi empat bisnis agro Luzon Utara, 124 MW di pinggiran kota Luzon Metro, 85 MW di pusat Filipina, dan 15 MW di Mindanao).
- Trans-Asia Renewable Energy Co. membangun 27 kincir angin (PLTB) di kota San Lorenzo, Prov. Kep. Guimaras yang menghasilkan listrik 54 MW.
PLTA menyumbang listrik sekitar 10%. Guna memenuhi permintaan yang meningkat, setidaknya harus ada 2.950 MW dalam jaringan nasional, dan hal itu masih dapat ditingkatkan hingga 5.468 MW.
Potensi : 14.367 MW yang telah diidentifikasi dalam 293 titik di seluruh negeri.
PLTA terpasang sekitar 2,518 MW, di antaranya adalah Bakun 70 MW, Ilocos Sur (2001); Binga 100 MW, Benguet (1960); Casecnan 140 MW, Nueva Ecija (2001); Agus-1 80 MW, Marawi, Lanao del Sur (1992-94); Agus-2 180 MW, Saguiaran, Lanao del Sur (1979); Agus-4 158,1 MW, Baloi, Lanao del Norte (1985); Agus-5 55 MW, Iligan, Lanao del Norte (1985); Agus 6 200 MW, Iligan, Lanao del Norte (1953-77); Agus-7 54 MW, Iligan, Lanao del Norte (1982-83); Angat 408 MW, Norzagaray, Bulacan (1992); Kalayaan (PLT tandon terpompa) 685 MW, Kalayaan, Laguna (1983); Magat 360 MW, Ramon Isabela (1984); Pulangi IV 255 MW, Maramag, Bukidnon (1985-86); Pantabangan-Masiway 112 MW, Pantabangan, Nueva Ecija (1980); San Roque 345 MW, San Manuel and San Nicholas Pangasinan (2003).
PLTA Bugasong 8 MW, Prov. Antique oleh SUWECO (Sunwest Water & Electric Co) beroperasi th 2014.
PLTA Kecil & Mini-Hidro (PLTMH)PLTA Bugasong 8 MW, Prov. Antique oleh SUWECO (Sunwest Water & Electric Co) beroperasi th 2014.
Potensi: 13.428 MW; Terpasang: 1.784 MW di 1.081 titik. Saat ini ada 102 PLTMikro-Hidro dan 45 PLTMini-Hidro yang beroperasi, misalnya Caliraya 22,6 MW, Laguna; Botocan 20,8 MW, Laguna; Baligatan 6 MW, Isabela; Palakpakin 0,56 MW, Laguna; Balugbog 0,55 MW, Laguna; Cawayan 0,4 MW Sorsogon; Kalibato 0,075 MW, Laguna; Magat A 1,44 MW, Isabela; Magat B 1,08 MW, Isabela; Loboc 1,2 MW, Bohol; Amlan 0,8 MW, Negros Oriental; Talomo 3,5 MW, Davao City; Agusan 1,6 MW, Bukidnon; Matling 1,5 MW, Inarihan 0,96 MW, VESCO 75 kW, Dakkitan 6 kW, Dulao 3 kW, Gacab 10 kW, Ngibat 5 kW, Yamog 20 kW, Hinubasan 550 kW, Bubunawan 7 MW, Bukidnon; Romblon 0,9 MW, dll. Bila digandakan perlu tambahan 3.100 MW. Rencana kapasitas terpasang dalam 10 th kemudian : 5.554 MW.
Ada 5 kontrak disetujui: PLTMH Vilasiga 8 MW di Bugasong, Antique; Solong 2,30 MW di San Miguel, Catanduanes; Hitoma-1 1,5 MW dan Hitoma-2 1,6 MW di Caramoran, Catanduanes; GERPHIL Renewable Energy, Inc. 0,11 MW di Impasugong, Bukidnon.
15 PLTMH dengan kapasitas 78,1 MW sedang ditawarkan.
Proyek yang telah disetujui DoE: Cabulig 8 MW oleh Cagayan Electric Power and Light's di Mindanao.
BIOMASSA
Terpasang: 20 MW. Rencana kapasitas terpasang dalam 10 tahun kemudian: 270 MW. Potensi dari pabrik gula: 540 MW; dari sekam padi: 360 MW; dari limbah kelapa: 20 MW. Proyek: PLT sekam padi La Suerte: 1 MW di San Manuel, Isabela, dioperasikan April 2008.
Belanda berencana membangun PLBM 400 kW (biogas) dari kotoran ayam di Bantayan sebagai bagian dari industri unggas. Pembangkit itu juga dapat menggunakan limbah jagung sebagai bahan baku.
EEDC (Eco Enerhiya Development Corp.) menggunakan limbah pertanian yang melimpah (406.656,33 ton) di Camarines Sur (kota Ragay, Sipocot, dan Lupi) dan Libmanan sebagai bahan baku PLTBM. Kebun kelapa menyumbang 195.778,45 ton atau 48 % limbah total. EEDC berharap dapat mengganti pembangkit listrik konvensional 200 MW dengan energi terbarukan. Setiap 2 MW energi dibangkitkan membutuhkan 60 ton limbah pertanian per hari.
Green Power Panay Philippines Inc, berencana membangun PLTBM 17,5-35 MW dengan investasi sekitar P2,6 miliar di Mina, Iloilo guna mengatasi kelangkaan listrik di Panay dan jaringan listrik Visayas.
Pepsi-Cola membangun PLTBM dengan sistem integrator dari perusahaan India, Thermax, yang menggunakan sekam padi atau tatal kayu sebagai bahan baku. PLTBM pertama dengan kapasitas 1 MW yang akan menyerap dana sekitar US$ 1,4juta dibangun di pabrik Pepsi-Cola di Rosario, La Union di Luzon dan Cagayan de Oro di Mindanao. Pepsi-Cola telah mempunyai satu mesin uap di Muntinlupa untuk membersihkan botol-botol Pepsi. Selanjutnya, Pepsi akan membangun 11 PLTBM berbahan bakar tempurung kelapa untuk mendapatkan uap dari PLTBM tersebut yang diharapkan akan dibangun di Pampanga, Naga, Cebu, Leyte, Bacolod, Iloilo, Zamboanga, dan Davaoover untuk 3-4 tahun ke depan.
Global Green Power (Green Power Negros Philippines) bekerjasama dengan perusahaan China akan membangun PLTBM 35 MW di tanah seluas 12 Ha di kota Sagay, Negros Occidental Sangguniang Panlalawigan dengan bahan bakar jerami dan sekam padi, batang dan tongkol jagung, pucuk dan daun tebu, dan tempurung kelapa.
Perusahaan Filipina-AS, Clenergen, membangun PLTBM skala pilot (dengan biaya US$5juta) di Romblon (bekerjasama dengan Romblon State University) menggunakan potongan bambu sebagai bahan bakar dan akan menjual listriknya ke National Power Corporation. Satu Ha akan menghasilkan 100 ton bambu. PLTBM modular ini dapat dibangun di areal bambu yang berselingan dengan pohon kelapa.
Bulan Juni 2012, proyek biomassa dari Green Future 13 MW akan dikomisioning. Proyek Asian Energy 4 MW telah dikerjakan di Visayas.
BIODIESEL
Produksi biodiesel di Filipina didorong dengan tersedianya limpahan jelantah. Pasokan minyak jarak dan minyak kacang tidak konsisten untuk diubah ke biodiesel dan produk samping seperti sabun dan turunan dari gliserin. Mei 2012, kongres telah menelorkan House Bill 5957 yang melarang daur-ulang dan penjualan jelantah. Eway54 Ecodiesel dan keluarga Jeepney mengumpulkan jelantah guna diubah menjadi biodiesel untuk kendaraan mereka. Eway54 Ecodiesel telah mampu memberikan 10.000 liter biodiesel kepada langganan tunggalnya dengan harga P41,-/liter yang lebih rendah dari harga diesel di Filipina dan sesuai standar ASTM D6751. Produksi biodiesel itu telah berlangsung 3 tahun.
EEDC (Eco Enerhiya Development Corp.) menggunakan limbah pertanian yang melimpah (406.656,33 ton) di Camarines Sur (kota Ragay, Sipocot, dan Lupi) dan Libmanan sebagai bahan baku PLTBM. Kebun kelapa menyumbang 195.778,45 ton atau 48 % limbah total. EEDC berharap dapat mengganti pembangkit listrik konvensional 200 MW dengan energi terbarukan. Setiap 2 MW energi dibangkitkan membutuhkan 60 ton limbah pertanian per hari.
Green Power Panay Philippines Inc, berencana membangun PLTBM 17,5-35 MW dengan investasi sekitar P2,6 miliar di Mina, Iloilo guna mengatasi kelangkaan listrik di Panay dan jaringan listrik Visayas.
Pepsi-Cola membangun PLTBM dengan sistem integrator dari perusahaan India, Thermax, yang menggunakan sekam padi atau tatal kayu sebagai bahan baku. PLTBM pertama dengan kapasitas 1 MW yang akan menyerap dana sekitar US$ 1,4juta dibangun di pabrik Pepsi-Cola di Rosario, La Union di Luzon dan Cagayan de Oro di Mindanao. Pepsi-Cola telah mempunyai satu mesin uap di Muntinlupa untuk membersihkan botol-botol Pepsi. Selanjutnya, Pepsi akan membangun 11 PLTBM berbahan bakar tempurung kelapa untuk mendapatkan uap dari PLTBM tersebut yang diharapkan akan dibangun di Pampanga, Naga, Cebu, Leyte, Bacolod, Iloilo, Zamboanga, dan Davaoover untuk 3-4 tahun ke depan.
Global Green Power (Green Power Negros Philippines) bekerjasama dengan perusahaan China akan membangun PLTBM 35 MW di tanah seluas 12 Ha di kota Sagay, Negros Occidental Sangguniang Panlalawigan dengan bahan bakar jerami dan sekam padi, batang dan tongkol jagung, pucuk dan daun tebu, dan tempurung kelapa.
Perusahaan Filipina-AS, Clenergen, membangun PLTBM skala pilot (dengan biaya US$5juta) di Romblon (bekerjasama dengan Romblon State University) menggunakan potongan bambu sebagai bahan bakar dan akan menjual listriknya ke National Power Corporation. Satu Ha akan menghasilkan 100 ton bambu. PLTBM modular ini dapat dibangun di areal bambu yang berselingan dengan pohon kelapa.
Bulan Juni 2012, proyek biomassa dari Green Future 13 MW akan dikomisioning. Proyek Asian Energy 4 MW telah dikerjakan di Visayas.
BIODIESEL
Produksi biodiesel di Filipina didorong dengan tersedianya limpahan jelantah. Pasokan minyak jarak dan minyak kacang tidak konsisten untuk diubah ke biodiesel dan produk samping seperti sabun dan turunan dari gliserin. Mei 2012, kongres telah menelorkan House Bill 5957 yang melarang daur-ulang dan penjualan jelantah. Eway54 Ecodiesel dan keluarga Jeepney mengumpulkan jelantah guna diubah menjadi biodiesel untuk kendaraan mereka. Eway54 Ecodiesel telah mampu memberikan 10.000 liter biodiesel kepada langganan tunggalnya dengan harga P41,-/liter yang lebih rendah dari harga diesel di Filipina dan sesuai standar ASTM D6751. Produksi biodiesel itu telah berlangsung 3 tahun.
SURYA
Potensi: 5,1 kWh/m2/hari (jam 6-9).
PLTS: 960 kW; panel surya dibuat oleh Sunpower Philippines; proyek mobil surya (Sinag: oleh mahasiswa Filipina).
Setidaknya 451 rumah tangga di 16 titik di kota Pamplona, Siaton, Santa Catalina, Tanjay di Negros Oriental menerima program Rumah Surya dari Departemen Energi (DOE). Setiap rumah menerima satu panel surya (30 Watt, hanya untuk penerangan) yang dipasang di atap, 4 lampu LED, dan radio AM-FM. Program itu diberikan kuartal III th 2011, dengan masing-masing panel seharga P23.000 dan diberikan cuma-cuma kepada penduduk yang tinggal jauh di pedalaman dan tidak mendapatkan akses listrik.
Setidaknya 451 rumah tangga di 16 titik di kota Pamplona, Siaton, Santa Catalina, Tanjay di Negros Oriental menerima program Rumah Surya dari Departemen Energi (DOE). Setiap rumah menerima satu panel surya (30 Watt, hanya untuk penerangan) yang dipasang di atap, 4 lampu LED, dan radio AM-FM. Program itu diberikan kuartal III th 2011, dengan masing-masing panel seharga P23.000 dan diberikan cuma-cuma kepada penduduk yang tinggal jauh di pedalaman dan tidak mendapatkan akses listrik.
SunConnex, pengembang tenaga surya dari Belanda, pemasok PV atau produk listrik surya dan sistem PLTS, menginvestasikan dananya lebih dari US$100juta guna membangun proyek PLTS di Filipina dengan daya 5-10 MW di seluruh negeri hingga total daya 50 MW.
Brown Company Inc. melakukan FS (Studi Kelayakan) untuk PLTS 50MW di kota Barotac Viejo, Prov. Iloilo, Pulau Panay. PLTS San Carlos 22 MW di Prov. Negros Occidental yang dikerjakan oleh San Carlos Solar Enery Inc (SaCaSol) telah beroperasi Mei 2014.
Brown Company Inc. melakukan FS (Studi Kelayakan) untuk PLTS 50MW di kota Barotac Viejo, Prov. Iloilo, Pulau Panay. PLTS San Carlos 22 MW di Prov. Negros Occidental yang dikerjakan oleh San Carlos Solar Enery Inc (SaCaSol) telah beroperasi Mei 2014.
LAUT (Gelombang, Tidal/Arus, Salinitas/Osmotik, Thermal)
Potensi: 170.000 MW teridentifikasi di 22 tempat yang prospektif untuk ditawarkan kepada investor terutama energi tidal dan thermal.
Ada 14 tempat berpotensi untuk energi Thermal yang teridentifikasi: 1) San Vicente, Ilocos Sur; 2) Agno, Pangasinan; 3) Palauig, Zambales; 4) Mananao, Mindoro; 5) San Jose, Antique; 6) Manukan, Misamis Occidental; 7) Omosmarata, Basilan; 8) Palaui Island, Cagayan; 9) Dijohan Pt., Bulacan; 10) Mascasco, Masbate; 11) Batag Island, Samar Utara; 12) San Francisco, Surigao del Norte; 13) Lamon Pt., Surigao del Sur; 14) Lacaron, Davao del Sur.
Ada 8 tempat berpotensi untuk energi Tidal yang teridentifikasi: Lintasan Hinatuan, Selat Bohol/Taliban, Selat Surigao, Selat Gaboc, Basiao Channel, Selat San Bernardio, Selat Basilan, dan Selat San Juanico. Contoh: Dalupiri Blue Energy Project dengan kapasitas 2.200 MW di lokasi 12.25' Utara 124.17' Timur.
Studi dari Oceanographic Co. Norwegia menunjukkan ada tempat berpotensi untuk energi gelombang, seperti Batanes Islands, Cagayan, Polilio Islands di Aurora, dan Bolinao di Pangasinan.
Pada Oktober 2010, kontrak diberikan kepada Bell Pirie Power Corp. PLT Laut (thermal) Cabagan 5 MW di Zambales.
Guna mempromosikan EBT listrik masuk desa, 30 pulau ditargetkan menggunakan sistem tenaga hibrid. Tambahan pula, 1500 barangay diprogramkan untuk dialiri listrik menggunakan sistem EBT.
INSENTIF
Filipina banyak memberikan insentif kepada Pengembang, pemasok, dan pabrik EBT (7 year Income Tax Holiday (ITH), 10 year Duty-free Importation of RE Machinery Equipment and Materials, Components, Parts and Materials , Zero Percent Value-Added Tax Rate / Tax Transactions, 100% Tax Credit on Domestic Capital Equipment and Services / Domestic Capital Components, Parts and Materials, dll).
Guna mempromosikan EBT listrik masuk desa, 30 pulau ditargetkan menggunakan sistem tenaga hibrid. Tambahan pula, 1500 barangay diprogramkan untuk dialiri listrik menggunakan sistem EBT.
INSENTIF
Filipina banyak memberikan insentif kepada Pengembang, pemasok, dan pabrik EBT (7 year Income Tax Holiday (ITH), 10 year Duty-free Importation of RE Machinery Equipment and Materials, Components, Parts and Materials , Zero Percent Value-Added Tax Rate / Tax Transactions, 100% Tax Credit on Domestic Capital Equipment and Services / Domestic Capital Components, Parts and Materials, dll).
Ditulis oleh: Fathurrachman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar