• Breaking News

    PengetahuanSaya

    https://amirakostader.blogspot.co.id/

    Selasa, 30 Agustus 2016

    LISTRIK SKOTLANDIA 100 PERSEN DARI PLTB


    Pertengahan agustus 2016, negara bagian Skotlandia mencatatkan tonggak sejarah baru dengan memenuhi semua kebutuhan listrik hariannya dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Walaupun hanya sehari, keberhasilan ini menambah keyakinan bahwa Skotlandia bisa mengandalkan energi terbarukan untuk memenuhi 100 persen kebutuhan energinya. Sebab, potensi energi terbarukan lainnya masih belum digarap secara maksimal. Salah satu potensi yang besar adalah energi pasang surut air laut (Pembangkit Listrik Tenaga Tidal/PLTT).

    Pemerintah otonomi Skotlandia mencanangkan, pada 2020, semua daerah di wilayahnya harus memenuhi listriknya dari energi terbarukan. Ini akan menjadi kejutan bagi dunia, sebab Skotlandia dikenal sebagai salah satu negara penghasil minyak dan gas terbesar di Eropa. Berdasarkan data wikipedia, kontribusi minyak dan gas Skotlandia mencapai 35 miliar ponsterling per tahun.  Jika ini terwujud, maka Skotlandia akan dikenal sebagai negara penghasil minyak dan gas yang memenuhi kebutuhan listriknya tanpa emisi karbon.

    Bulan Agustus ini, hembusan angin di Skotlandia terlihat meningkat.  Badai dengan angin berkecepatan 60 mil per jam telah memporakporandakan beberapa bagian Skotlandia. Namun, ini berkah bagi PLTB di Skotlandia. Per hari PLTB bisa menghasilkan 39.545 megawatt, padahal kebutuhan harian hanya 2.000 megawatt. Kelebihan listrik ini kemudian diekspor ke jaringan Inggris Raya.

    Caranya, Pemerintah Skotlandia akan memaksimalkan energi pasang surut air laut yang saat ini belum termanfaatkan. Diperkirakan, jika aliran air deras di pasang surut di wilayah antara Pentland Firth, Orkney, dan daratan Skotlandia dimanfaatkan maka listrik yang dihasilkan bisa memenuhi setengah kebutuhan Skotlandia. Jika Skotlandia bisa mewujudkan mimpi ini, maka Inggris raya dapat mengurangi jumlah emisi karbon secara drastis.

    Kabar gembira dari Skotlandia ini membuat pemerintah Inggris mempertimbangan kebijakan energinya. Perdana Menteri Inggris Theresa Mei memutuskan menunda pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Hinckley sektor Barat Daya Inggris. Berdasarkan laporan pemerintah, harga listrik dari PLTN bisa lebih mahal tiga kali lipat dibandingkan listrik dari energi terbarukan. Seperti diketahui, pembangunan PLTN membutuhkan waktu 10-15 tahun. Dilain pihak, investasi energi terbarukan diprediksi akan terus turun pada 10-15 tahun yang akan datang. Alasan Pemerintah Inggris menunda pembangunan PLTN murni karena alasan komersial.

    Langkah ekstrim seperti ini patut ditiru, meskipun tetap harus memperhatikan potensi yang ada. Setiap kebijakan harus dipertimbangkan secara matang dampak untung dan ruginya. Indonesia harusnya bisa berkaca dari kebijakan-kebijakan terobosan seperti ini. Tapi tetap, memperhatikan kepentingan nasional dan tidak boleh meniru secara membabi buta.

    ahmad senoadi

    Sumber :
    • http://www.citylab.com/tech/2016/08/scotland-covered-an-entire-days-electricity-needs-from-wind-power-alone/495629/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+TheAtlanticCities+%28CityLab%29
    • https://en.wikipedia.org/wiki/Economy_of_Scotland



    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    https://www.youtube.com/channel/UCA9dMS5K-UT0OxCA1LhuUzQ

    https://blogpanduanmicrosoft.blogspot.com/

    https://www.youtube.com/channel/UCA9dMS5K-UT0OxCA1LhuUzQ