Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) mengatakan 10 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) atau geothermal berkapasitas 460 MW akan segera beroperasi. Dengan tambahan ini, maka total kapasitas pembangkit geothermal Indonesia akan naik menjadi 1.896,5 MW. Penambahan daya ini akan terjadi bertahap mulai semester II 2016 hingga 2017. Rinciannya, pada semester II 2016 akan mulai beroperasi PLTP Ulubelu Unit-3 berkapasitas 55 MW pada Juli, PLTP Lahendong Unit-5 sebesar 20 MW pada September, PLTP Karaha Bodas 30 MW, dan Sarulla Unit-1 berkapasitas 110 MW pada Desember. "Tahun ini yang akan COD (commercial on date) atau beroperasi 215 MW. Sementara tahun depan 245 MW," kata Direktur Panas Bumi Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM 6 Juni 2016.
PLTP yang akan beroperasi tahun 2017 ada 6 unit, yaitu PLTP Sarulla Unit-2 berkapasitas 110 MW, PLTP Ulubelu Unit-4 sebesar 55 MW, PLTP Lahendong Unit-6 berkapasitas 20 MW, PLTP Lahendong Small Scale berkapasitas 5 MW, dan PLTP Dieng 10 MW. Rencana awal, ada 7 PLTP yang akan beroperasi pada 2017, tapi ada satu PLTP yang mundur jadwal operasionalnya menjadi tahun 2019. PLTP tersebut adalah PLTP Muara Labouh sebesar 80 MW. "Sehingga target semula 317 MW meleset menjadi 245 MW saja," jelas dia. Mundurnya jadwal operasional PLTP Muara Labouh terjadi karena kendala perjanjian jual beli.
Pemerintah akan terus meningkatkan kapasitas PLTP atau pembangkit geothermal Indonesia hingga mencapai 7.200 MW pada 2025. Upaya ini tidak lepas dari target bauran energi baru terbarukan yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar 23% pada 2025. Tambahan kapasitas PLTP baru akan terjadi secara signifikan setelah 2019 karena pengembangan PLTP membutuhkan waktu sekitar tujuh tahun. "Untuk mencapai 7.200 MW pada 2025 memang masih jauh, tetapi puncak operasional akan bermunculan pada 2019-2020, dan seterusnya," papar dia.
Pemerintah akan terus melelang blok panas bumi, yang mulai genjar sejak tahun lalu. Pemerintah Indonesia memiliki 27 wilayah kerja panas bumi yang siap dilelang dengan kapasitas 1.425 MW. Namun, seluruh wilayah kerja ini akan dilelang secara bertahap sesuai dengan skala prioritas yang memperhatikan potensi kapasitas, ketersediaan infrastruktur, kesiapan regulasi, dan minat investor. Tahun ini, pemerintah melelang delapan blok panas bumi dan memberi penugasan kepada BUMN untuk menggarap delapan blog lainnya.
Per 2016, kapasitas terpasang PLTP baru mencapai 1.438,5 MW yang berasal dari sembilang PLTP atau pembangkit geothermal. Yaitu, PLTP Sibayak berkapasitas 12 MW, Ulubelu 110 MW, Gunung Salak 377 MW, Patuha 282 MW, Kamojang-Drajat 505 MW, Dieng 60 MW, Lahendong-Tompaso 80 MW, dan Ulumbu 10 MW. Total potensi panas bumi Indonesia tercatat 29.475,5 MW dengan rincian 12.283 MW berupa sumber daya dan 17.192 MW berupa cadangan.
Sumber :
- Bisnis Indonesia, edisi 7 Juni 2016.
- Investor Daily, edisi 7 Juni 2016.
- esdm.go.id, diakses 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar